Need Translation? Translate the Article here..

Monday, 8 February 2016

SEPENGGAL KISAH INSPIRASIONAL PENYERANG ANDALAN ROSSONERI

Mungkin 6 tahun lalu siapa yang mengenal Carlos Arturo Bacca Ahumada seorang nelayan dari Puerto Colombia. Ya, di usianya yang menginjak umur 22 tahun, Carlos sama sekali belum pernah merasakan kompetisi kasta bawah bahkan kompetisi elite sekalipun. Carlos Bacca yang lahir dalam keluarga yang kurang mampu sama sekali tidak berfikir untuk memiliki karir professional di dunia sepakbola. Dirinya hanya memikirkan bagaimana untuk dapat mencari penghasilan untuk sehari-hari sambil terus berdoa dan meminta kepada Tuhan agar dirinya dan keluarganya suatu saat diberikan kesempatan untuk hidup layak dan berkecukupan. 

Carlos Bacca yang tinggal didaerah Puerto Colombia menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Pada usia 22 tahun Carlos sudah aktif sebagai nelayan paruh waktu ditempat kelahirannya tersebut. 
Foto: Bacca usia 22 tahun saat menjadi Nelayan dengan bola dikaki kirinya

Bacca muda mengawali karir profesionalnya di usia 23 tahun setelah mendapat kesempatan untuk trial diklub Liga Colombia yaitu Barranquila FC dan memulai debut professional bersama Atletico Junior. Penampilannya yang saat itu masih kurang apik lalu membuatnya dipinjamkan ke Barranquila FC tempat dimana ia mendapat trial dulu. Selama di Liga Colombia, Bacca yang mulai bermain sepakbola tetap mencari sesuap nasi untuk dirinya dan keluarganya dengan menjadi assistant driver atau kernet bis untuk mendapatkan tambahan biaya hidup bagi dirinya dan keluarga. 

"Di usia 20 tahun aku hidup dikampung halamanku di Puerto Colombia, bekerja sebagai nelayan paruh waktu dan juga kadang sebagai kernet bis. Hidup kami sulit, aku bekerja untuk bantu menghidupi keluargaku yang kekurangan. Pintu sepakbola seperti tertutup diusia ku saat itu sampai akhirnya aku mendapat percobaan di Barranquila FC dan terima kasih Tuhan mereka menerimaku. Lalu kemudian aku memulai karir pro di Atletico Junior. Tapi aku belum menunjukkan yang terbaik, lalu klub meminjamkanku ke tempat awal aku trial, Baranquila FC"

Bacca sempat merasakan Liga Venezuela bersama Minerven dan membuat klub tersebut finish di tempat kedua klasemen Liga Venezuela tahun 2007. Tahun 2008 dirinya kembali ke Baranquila FC dengan status pinjaman. Bacca memulai debut di Eropa saat bergabung dengan Club Brugge (Belgia) di 2012. Total Bacca mengoleksi 28 Goal dari 45 penampilannya bersama Club Brugge. Kemudian, Bacca melanjutkan petualangannya di Eropa bersama Sevilla di 2013. Kegemilangannya bersama Sevilla membuat Carlos Bacca diminati banyak klub di Eropa terlebih serelah menjadi pahlawan Sevilla dalam menjuarai ajang Europa League. 

Di 2015 Bacca dipinang oleh AC Milan dengan mengaktifkan buy out clause dari Sevilla sebesar €30 Juta. Atas masukan dari rekannya juga di timnas Kolombia Cristian Zapata, Milan memutuskan untuk merekrut Carlos Bacca daripada Jackson Martinez yang pada saat itu juga kencang rumor Milan akan mendatangkan Jackson Martinez dari FC Porto. Striker dengan gaya khas selebrasi menunjuk dua tangan keatas sambil seraya melihat kelangit, adalah bukti Carlos Bacca sangat berterima kasih atas karunia Tuhan yang diberikan kepadanya. Selalu menjadi tumpuan tim dan memberikan yang terbaik adalah alasan Bacca untuk slalu bersyukur atas apa yang ia dapatkan saat ini. Mungkin di tahun 2002 siapa yang mengenal dirinya, hanya nelayan dari pinggiran Kolombia. Tapi, saat ini? Ya Milanisti sudah paham betul siapa dirinya, yang slalu dielu-elukan, top skorer sementara bagi AC Milan (12 Goal) dan berharap menjadi Living Legend bagi Rossoneri. Jadi, slalu berusaha, berdoa dan bersungguh-sungguh atas apa yang ingin kita capai. Tiada yang tidak mungkin, Bacca bukanlah siapa-siapa dulu, tapi Tuhan merubahnya dan mengabulkan doa serta usahanya selama ini. Salah Satu kisah inspirasional dan benar-benar terjadi dikehidupan ini.

"Dia (Bacca) slalu memberi lebih bagi tim, dan berlatih keras karena dia haus kemenangan dan slalu ingin berkontribusi bagi tim" -Unai Emery, Sevilla Coach.

"Bacca adalah profesional sejati, dirinya slalu haus kemenangan dan slalu meningkatkan performanya terlebih saat latihan. Dia slalu ingin kemenangan dan dirinya akan sedih jika Milan kalah atau imbang. Saat ini dia jadi tumpuan tim dan itulah yang memotivasi dirinya untuk lebih" -Sinisa Mihajlovic, AC Milan Coach.

"Aku disini untuk menang, Milan memang bukan yang pertama bagiku tapi aku sudah merasakan sebagai rumah keduaku. Aku slalu berharal dan berusaha memberikan yang terbaik untuk tim. Slalu mengupgrade diriku utk bisa lebih baik. Berkontribusi untuk tim ini adalah semangat dan motviasiku. Aku ingin kembalikan Milan kejalur semestinya, jalur juara liga dan bertanding di Kompetisi antar benua Eropa. Saat ini targetku ingin Milan kembali ke Jalur Eropa dan musim depan harus Juara Liga. Aku termotivasi dan berharap untuk tetap disini. Forza Milan" -Carlos Bacca.

Grande Bacca.



Source: Berbagai Sumber



No comments:

Post a Comment