Need Translation? Translate the Article here..

Tuesday 27 January 2015

STATEMENT RESMI CURVA SUD MILANO TERKAIT SITUASI AC MILAN SAAT INI


Curva Sud Milano telah mengeluarkan pernyataan yang sangat keras terhadap situasi yang kini tengah dihadapi klub kesayangan kita, AC Milan. Pernyataan resmi tersebut terpampang dengan sangat jelas di halaman muka situs resmi mereka curvasudmilano.it

Kegerahan Curva Sud memuncak setelah rentetan hasil yang tidak memuaskan di beberapa pertandingan terakhir. Yang masih hangat, Milan dipermalukan Lazio dengan skor telak 3-1 di Olimpico yang membuat Milan terjun bebas ke posisi 11 dan terpaut 8 poin dari zona degradasi. Selain itu, kekalahan atas Lazio membuat Milan mengukir rekor baru di mana untuk pertama kalinya tak menang di bulan Januari selama lebih dari 70 tahun. Tak pelak, hal ini mengancam keberadaan Pippo Inzaghi sebagai pelatih yang menurut Gazzetta dello Sport, nasibnya akan ditentukan hasil pertandingan melawan Lazio di Copa Italia.

"Di masa lalu, Copa Italia tidak pernah dianggap penting dan sekarang, sepertinya menjadi target utama untuk menyelamatkan wajah atas gagalnya musim ini, yang hanya berisi pemain-pemain gratisan dengan gaji selangit" tulis Curva Sud di situs resmi mereka.

"Kami membaca di media massa bahwa ini adalah kesempatan bagi Inzaghi, yang pada kenyataannya sama seperti pelatih lainnya dengan skuad yang beris pemain kelas dua yang dipuja-puja seolah-olah mereka pemain kelas dunia.

"Klub tak berbuat apa-apa terhadap Inzaghi di mana ini adalah pengalaman pertamanya dan sudah seharusnya Ia dibantu, didukung dan dibela dari hantaman pihak luar dalam masa-masa sulit seperti ini.

"Tim kami adalah tim dengan gaji tertinggi ke-3 di liga namun kenyataan di lapangan amatlah memalukan, mereka hanya mengemas 23 poin dari 20 pertandingan. Sudah seharusnya komitmen dan keseriusan disematkan oleh pemain di lapangan dan seharusnya mereka sadar bahwasanya mereka memakai jersey tim terbaik di Italia.

"Kami mengharapkan, setidaknya pemain-pemain itu memasuki lapangan dan berjuang hingga tetes darah terakhir namun kenyataannya sangat jauh dari apa yang seharusnya mereka tunjukkan.
Screenshot dari situs resmi Curva Sud

"Biang keladi dari semua ini adalah sang Wakil Presiden (Adriano Galliani), yang alih-alih mengencangkan ikat pinggang anggaran, justru membangun project yang tak jelas,"

"Ia menggaji besar pemain-pemain yang kemampuannya sangat diragukan atau bahkan menyia-nyiakan budget transfer yang sangat minim untuk membeli pemain seperti (Alessandro) Matri (di mana Milan membayar nominal yang sama seperti Juventus membeli Carlos Tevez), mendatangkan pemain buangan seperti Torres atau pemain gratisan lainnya dan diperlakukan seakan-akan mereka pemain terbaik di dunia.

"Kami juga tak mengerti situasi (Philippe) Mexes yang pada awalnya dikucilkan, lalu kemudian kembali masuk skuad dan bahkan menjadi kapten di beberapa pertandingan, dan justru menjadi pemain terbaik di posisinya setelah pemain lainnya tak mampu melaksanakan tugasnya. Dan dalam kekacauan seperti ini, kami merasakan hilangnya figur kunci seperti halnya Nedved di Juventus dan Zanetti di Inter,"

"Bapak Wakil Presiden acapkali berbicara tentang project pemain muda untuk meremajakan skuad, namun pada kenyataannya menjual (Bryan) Cristante dan (Andrea) Petagna untuk digantikan dengan pemain muda dari luar Italia dengan gaji yang mahal. Hal ini membuat akademi pemain muda kita tak dapat berkembang.

"Di titik ini, kami meminta Presiden (Silvio Berlusconi) agar kembali berinvestasi untuk Milan dan menyingkirkan orang yang paling bertanggung jawab membawa Milan di situasi seperti ini.

"Terlalu banyak kegagalan dan sangat jelas banyak pendukung mulai menjauhi Milan. Kami meminta kepada bapak Presiden untuk menghindari pemujian pemain-pemain kelas dua yang dianggap seperti pemain kelas dunia seolah-olah mereka adalah Milan yang sesungguhnya. 

"Jangan hanya karena wakil Anda menggaji pemain dengan sangat tinggi bukan berarti pemain tersebut benar-benar bernilai sepadan.

"Hip Hip Hurray Anda takkan pernah bisa membuat tim ini juara." Tutup Curva Sud di akhir tulisannya.