Need Translation? Translate the Article here..

Thursday 30 April 2015

SURAT TERBUKA CURVA SUD MILANO UNTUK BERLUSCONI


Ultras Curva Sud Milano lagi-lagi, kembali mengeluarkan pernyataan resmi melalui situs resminya. Surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Berlusconi itu membicarakan tentang ‘titik balik’ melihat kenyataan bahwa cepat atau lambat Milan akan dijual kepada investor baru.

Seperti yang dilansir Mediaset, para manajer senior dari Finninvest, perusahaan yang didirikan Berlusconi di mana Milan adalah salah satu yang dimiliki perusahaan tersebut, melakukan pertemuan di Arcore, villa milik Berlusconi yang mendiskusikan kemungkinan rencana penjualan Milan.

Sementara itu, Curva Sud mengeluarkan surat terbuka untuk Berlusconi yang meminta sang Presiden untuk menjual atau merombak manajemen di tubuh Milan.

“Tampak tak mungkin buat kami, namun kita telah mencapai titik balik bersejarah untuk Milan,” sebut Curva Sud dalam pernyataannya.

“Presiden kami, yang menyelamatkan Milan di meja hijau, di mana tiga tahun berselang menghadiahkan kami titel Eropa yang ke-3 dalam sejarah. Juga memberikan kami empat titel Eropa berikutnya, tak lupa juga 8 scudetti.

“Presiden kami, yang sering membuat kami marah dengan keputusan-keputusan yang dibuatnya, namun pada akhirnya beliau menunjukkan bahwa hatinya memang hanya untuk dwi warna kebanggaan kita.

“Presiden kami, di saat-saat terburuk masa kepemimpinannya, kini harus mengambil keputusan atas dasar cinta, di situasi manajemen yang carut marut yang jelas tergambar pada tim yang telah mencapai titik nadir terburuknya kemarin.

“Kini Anda dihadapkan pada sebuah titik balik, dan Anda harus mengambil keputusan apakah akan melepas Milan, yang telah Anda miliki selama 29 tahun, di mana Anda telah menggoreskan sejarah indah di dalamnya.

“Sayangnya, segala cerita pasti memiliki awal dan akhir.

“Sebuah revolusi harus kembali berputar tanpa melupakan tradisi dan sejarah.

“Kini saatnya Anda membuat pilihan, yang tentunya terbaik untuk MIlan.

“Jika Anda memutuskan untuk bertahan, kami meminta Anda untuk merombak manajemen agar Milan kembali hebat seperti dulu.

“Jika Anda memutuskan untuk menjual, Anda akan selalu menjadi Presiden tersukses dalam sejarah sepakbola, dan takkan ada seorangpun yang mampu menghapusnya.

“Kami di sini menantikan sebuah masa depan, dan akan selalu menantinya.” Tutup Curva Sud di akhir pernyataannya.


Saturday 21 March 2015

CURVA SUD MILANO: #SAVEACMILAN

Curva Sud Milano sekali lagi kembali merilis sebuah statement yang mengemukakan bahwa kesabaran mereka sudah habis dan mereka mengajak untuk melakukan aksi pengosongan San Siro pada laga Milan - Cagliari nanti.

Kian hari, musim demi musim, semakin tak jelas ke mana Milan akan dibawa. Strategi transfer zero parameter alias mencari pemain gratis, terbukti tidak efektif dan justru malah merugikan karena pemain-pemain gratisan tersebut tidak digaji dengan rendah. Alih-alih menekan pengeluaran, yang terjadi adalah sebaliknya, Milan salah satu klub yang paling boros mengeluarkan gaji untuk pemainnya. Hal ini semakin diperparah dengan minimnya prestasi Milan sejak terakhir kali Scudetto di tahun 2011.

Berangkat dari kegerahan tersebut, Curva Sud banyak mendapatkan permintaan dari Milanisti di seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata terhadap manajemen klub. Dan kali ini, mereka beraksi agar suara mereka dapat didengar oleh manajemen.

Berikut petikan pernyataan resmi Curva Sud Milano yang kami sadur dari situs resmi mereka www.curvasudmilano.it:

“Aku adalah bagian dari klub, seperti halnya klub adalah bagian dari diriku; aku mengatakan ini dengan sadar bahwa klub mengekspoitasi diriku, mengabaikan pendapatku sehingga rasa kesatuan organik dengan klub tidak didasarkan pada kesalahpahaman tentang betapa bingung & romantisnya sepakbola profesional” - Nick Hornby (Fever Pitch)

“Yang akan Anda baca adalah sesuatu di luar ranah Ultras Curva Sud. Ini adalah apa yang dirasakan oleh banyak orang, mereka yang mencintai warna merah hitam dan ingin suara mereka didengar.

Secondo Blu, adalah tempat duduk di San Siro yang dihuni oleh Curva Sud Milano

“Tulisan ini tidak hanya ditujukan kepada mereka yang menempati secondo blu (secondo blu adalah bagian dari San Siro yang ditempati oleh Curva Sud Milano) tapi juga untuk mereka yang memiliki Milan di hatinya. Dari mereka yang berdiri di barikade & memimpin chants, kepada mereka yang duduk di tribun dan juga mereka yang menyaksikan pertandingan di seluruh kursi di dalam San Siro. Untuk mereka yang selalu atau bahkan jarang menyaksikan Milan langsung dari San Siro.

“Sudah terlalu lama kami mengalami situasi yang absurd ini. Kami sudah muak membicarakan kebijakan transfer, dan kami takkan membicarakan tentang hal-hal teknis tim. Yang akan kami bicarakan adalah tentang perasaan dan gairah, panggilan ini berasal dari orang-orang yang menjadikan Milan sebagai prioritas hidup mereka.

“Berapa banyak kami berkorban demi Milan? Tak terhitung berapa kali kami harus menabung demi mendapatkan jersey terbaru Milan di tiap musimnya, agar dapat menonton langsung di dalam stadion, untuk memperbarui tiket langganan kami?

“Terdapat satu hal yang selama ini tidak terjadi, sesuatu yang kami inginkan sebagai Milanisti: kejelasan! Kami memiliki beberapa pertanyaan yang kami tujukan kepada Presiden Berlusconi:

“Mengapa Anda, selama bertahun-tahun melemparkan debu ke mata kami, berjanji akan dengan cepat mengembalikan kejayaan Milan seperti dahulu kala, namun kemudian pada kenyataannya memulai sebuah project yang Anda lupakan dengan mudahnya setelah berjalan hanya beberapa bulan?

“Kami ingin sekali diberi penjelasan agar tak tertipu untuk kesekiankalinya, apakah benar isu penjualan saham Milan?

“Lebih baik Anda jual semua saham Milan dan biarkan orang lain mengambil alih situasi ini.

“Masih adakah hasrat untuk mengembalikan Milan menjadi yang terbaik di dunia? Jika tidak, mengapa terus menambah penderitaan yang kian hari kian membuat kami terpuruk?

“Kami tetap berterima kasih atas apa yang telah Anda lakukan selama 29 tahun, namun sekarang kita sedang terpuruk dan kami tak ingin terus menggali agar terpuruk lebih dalam lagi.

“Apakah Anda yakin masih mencintai Milan seperti saat pertama kali Anda membeli Milan?

“Kami belum melupakan apa yang telah Anda lakukan, menyelamatkan Milan dari kebangkrutan dan membawa Milan ke puncak dunia hanya dalam waktu yang singkat. Sayangnya, kami sudah mengalami kelemahan yang terlalu lama yang membuat kami merasa dibuang dan hampir menyerah.

“Setelah lama menanti janji, kini tiba saatnya kami bergerak, dan mulai besok kami akan melakukan serangkaian aksi untuk mendapatkan kejelasan dan untuk membuat mereka mengerti bahwa terlalu banyak hal yang tak berjalan sebagaimana mestinya.

“Kami mengundang Anda semua untuk mengosongkan San Siro, tidak berhenti di situ, kami minta Anda untuk tidak membeli official merchandise apapun. Jangan mengunjungi Casa Milan dan segala hal yang berhubungan dengan Milan.

“Mereka harus merasakan kesendirian yang telah lama kami rasakan dalam beberapa tahun terakhir. Kami mengundang Anda yang sudah membeli tiket dan melakukan perjalanan menuju Milan untuk tetap berada di luar San Siro. Jika tidak memungkinkan (kami mengerti ketidaknyamanan Anda karena kami selalu menjadi yang pertama dalam melakukan perjalanan untuk menyaksikan pertandingan Milan), setidaknya jangan mengibarkan atribut Milan dan tidak melakukan chant.

“Hari ini, Milanisti harus menunjukkan persatuan dan memastikan mereka (manajemen-red) memenuhi tanggung jawab mereka. Dan di atas semua itu, mari satukan suara apa yang selama ini hanya menjadi wacana di internet dan bar menjadi gerakan yang nyata.

“Ini adalah bentuk komunikasi kami dari Curva, Milan Club dan semua Milanisti untuk Presiden, sosok yang bisa memberikan kejelasan dan memperbaiki situasi ini. Jika tidak, tidak ada cara lain kecuali menjadi oposisi.

“Gerakan ini takkan berhenti sampai di sini. Info selanjutnya akan terus kami update melalui web resmi kami.


“Pantang menyerah. Hati merah hitam kami akan terus berdetak. Perjuangan dimulai dari sekarang! #SAVEACMILAN”

Wednesday 11 February 2015

WAWANCARA IL BARONE (CURVA SUD)

Giancarlo Capelli a.k.a il Barone (tengah, jaket oranye)

Pemimpin Curva Sud Milano, Giancarlo Capelli, yang lebih dikenal dengan julukan il Barone, melakukan wawancara eksklusif dengan SportItalia. Berikut petikan wawancaranya:

Kontroversi Dengan Juventus
“Sangat membuatku kecewa, Galliani menciptakan polemik di luar batas normal,” Capelli menyinggung Galliani yang secara terbuka mengkritik gol Tevez yang diduga offside.

Posisi Curva Sud Terhadap Galliani
“Selama dua tahun ke belakang Milan terseok-seok karena kepemimpinannya. Seedorf pun mengindikasikan bahwa 3/4 dari keseluruhan skuad tidak layak berseragam Milan. Bagi kami, Galliani sudah selesai dan harus pergi. Mungkin segalanya akan lebih baik jika Ia pergi sekarang, jika tidak Ia beresiko menghancurkan apa yang selama ini Ia bangun dengan baik. Tak semestinya Milan seperti ini.”

Pengganti Galliani
“Barbara Berlusconi adalah Galliani di masa depan namun situasi ini tak bagus untuk siapapun baik untuk klub maupun tim.”
il Barone bersama Pippo Inzaghi
Posisi Curva Sud Terhadap Inzaghi
“Kami selalu mendukungnya dan semua orang tahu itu. Tak ada alasan yang jelas mengapa kami harus mengganti pelatih 3 kali dalam kurun dua tahun terakhir. 

Tentang Pergantian Poli Saat Laga Kontra Juventus
“Aku tak ingin menciptakan kontroversi namun Poli tak seharusnya diganti”

Tentang Fans Juventus Yang Mengejek Milan
“Itulah keindahan sepakbola. Tapi sejujurnya kami tak mendengar chant ejekan itu”

Tentang Kebijakan Pemain Muda
“Mereka tak seharusnya mempermainkan Milanisti. Mengapa Saponara & Niang dilepas? Semuanya sudah jelas, kami dapat menerima kebijakan pemain muda namun bukan berarti harus mendatangkan pemain gratisan. Kami merasa ‘diledek’ dengan kebijakan itu”

Apakah Menyesal Dengan Kepergian Allegri?
“Jika Anda memiliki pemain-pemain yang bagus maka Anda bisa menjadi pelatih yang bagus juga. Sesuatu dapat diraih dengan pemain-pemain juara. Anda tak dapat menciptakan tim yang hebat tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

Tentang Juventus
“Untuk saat ini, tak ada yang dapat menghentikan mereka. Mereka yang terkuat.”

Tentang Rumor Antonio Conte Yang Akan Melatih Milan
“Memiliki rencana yang baik untuk masa depan lebih baik dibanding mengganti pelatih. Dengan tim ini, Milan tak memiliki masa depan.”

Tentang Kapten Milan
"Pemain yang berbeda menjadi kapten setiap minggunya, ini tak bisa dibiarkan"

Tentang Ide Kembalinya Maldini Ke Milan
“Kami tak keberatan.”

Tuesday 27 January 2015

STATEMENT RESMI CURVA SUD MILANO TERKAIT SITUASI AC MILAN SAAT INI


Curva Sud Milano telah mengeluarkan pernyataan yang sangat keras terhadap situasi yang kini tengah dihadapi klub kesayangan kita, AC Milan. Pernyataan resmi tersebut terpampang dengan sangat jelas di halaman muka situs resmi mereka curvasudmilano.it

Kegerahan Curva Sud memuncak setelah rentetan hasil yang tidak memuaskan di beberapa pertandingan terakhir. Yang masih hangat, Milan dipermalukan Lazio dengan skor telak 3-1 di Olimpico yang membuat Milan terjun bebas ke posisi 11 dan terpaut 8 poin dari zona degradasi. Selain itu, kekalahan atas Lazio membuat Milan mengukir rekor baru di mana untuk pertama kalinya tak menang di bulan Januari selama lebih dari 70 tahun. Tak pelak, hal ini mengancam keberadaan Pippo Inzaghi sebagai pelatih yang menurut Gazzetta dello Sport, nasibnya akan ditentukan hasil pertandingan melawan Lazio di Copa Italia.

"Di masa lalu, Copa Italia tidak pernah dianggap penting dan sekarang, sepertinya menjadi target utama untuk menyelamatkan wajah atas gagalnya musim ini, yang hanya berisi pemain-pemain gratisan dengan gaji selangit" tulis Curva Sud di situs resmi mereka.

"Kami membaca di media massa bahwa ini adalah kesempatan bagi Inzaghi, yang pada kenyataannya sama seperti pelatih lainnya dengan skuad yang beris pemain kelas dua yang dipuja-puja seolah-olah mereka pemain kelas dunia.

"Klub tak berbuat apa-apa terhadap Inzaghi di mana ini adalah pengalaman pertamanya dan sudah seharusnya Ia dibantu, didukung dan dibela dari hantaman pihak luar dalam masa-masa sulit seperti ini.

"Tim kami adalah tim dengan gaji tertinggi ke-3 di liga namun kenyataan di lapangan amatlah memalukan, mereka hanya mengemas 23 poin dari 20 pertandingan. Sudah seharusnya komitmen dan keseriusan disematkan oleh pemain di lapangan dan seharusnya mereka sadar bahwasanya mereka memakai jersey tim terbaik di Italia.

"Kami mengharapkan, setidaknya pemain-pemain itu memasuki lapangan dan berjuang hingga tetes darah terakhir namun kenyataannya sangat jauh dari apa yang seharusnya mereka tunjukkan.
Screenshot dari situs resmi Curva Sud

"Biang keladi dari semua ini adalah sang Wakil Presiden (Adriano Galliani), yang alih-alih mengencangkan ikat pinggang anggaran, justru membangun project yang tak jelas,"

"Ia menggaji besar pemain-pemain yang kemampuannya sangat diragukan atau bahkan menyia-nyiakan budget transfer yang sangat minim untuk membeli pemain seperti (Alessandro) Matri (di mana Milan membayar nominal yang sama seperti Juventus membeli Carlos Tevez), mendatangkan pemain buangan seperti Torres atau pemain gratisan lainnya dan diperlakukan seakan-akan mereka pemain terbaik di dunia.

"Kami juga tak mengerti situasi (Philippe) Mexes yang pada awalnya dikucilkan, lalu kemudian kembali masuk skuad dan bahkan menjadi kapten di beberapa pertandingan, dan justru menjadi pemain terbaik di posisinya setelah pemain lainnya tak mampu melaksanakan tugasnya. Dan dalam kekacauan seperti ini, kami merasakan hilangnya figur kunci seperti halnya Nedved di Juventus dan Zanetti di Inter,"

"Bapak Wakil Presiden acapkali berbicara tentang project pemain muda untuk meremajakan skuad, namun pada kenyataannya menjual (Bryan) Cristante dan (Andrea) Petagna untuk digantikan dengan pemain muda dari luar Italia dengan gaji yang mahal. Hal ini membuat akademi pemain muda kita tak dapat berkembang.

"Di titik ini, kami meminta Presiden (Silvio Berlusconi) agar kembali berinvestasi untuk Milan dan menyingkirkan orang yang paling bertanggung jawab membawa Milan di situasi seperti ini.

"Terlalu banyak kegagalan dan sangat jelas banyak pendukung mulai menjauhi Milan. Kami meminta kepada bapak Presiden untuk menghindari pemujian pemain-pemain kelas dua yang dianggap seperti pemain kelas dunia seolah-olah mereka adalah Milan yang sesungguhnya. 

"Jangan hanya karena wakil Anda menggaji pemain dengan sangat tinggi bukan berarti pemain tersebut benar-benar bernilai sepadan.

"Hip Hip Hurray Anda takkan pernah bisa membuat tim ini juara." Tutup Curva Sud di akhir tulisannya.